Sejarah Tempat-Tempat Di Kota Kediri (Sejarah Kediri) - Banyak nama-nama kawasan di Kota Kediri
yang mulai pudar dari memori masyarakat Kota Kediri bahkan sekarang terjadi
perubahan penyebutan kawasan akibat terjadinya perubahan fungsi kawasan
tersebut. Untuk sekedar mengingatkan kembali kawasan-kawasan yang pernah
"moncer" di Kota Kediri, penulis mencoba untuk mengingat-ingat
kembali memori yang sayang untuk dilupakan.
Marhaen
Kawasan ini ada di Jl. Mayjend. Sungkono ujung selatan, sebelah barat jalan.
Tepatnya kawasan di pinggir Sungai Brantas, depan GNI agak ke selatan. Dulu di
tempat ini ada warung yang cukup terkenal bernama "Warung Marhaen".
Karena dulu bus jurusan Kediri - Surabaya rutenya melewati Jl. Panglima Sudirman
- Jl. YOS Sudarso - Jl. Mayjend Sungkono - terus ke utara maka orang lebih
senang menunggu bus di kawasan "Marhaen" ini, karena bus tidak
"ngetem" lagi dan langsung melaju ke Surabaya. Selain itu, menunggu
bus di "Marhaen" bisa melihat pemandangan Sungai Brantas dan Gunung
Klotok secara langsung sambil menikmati kopi di Warung Marhaen. Sayang,
sekarang warungnya sudah tidak ada lagi.
Prapatan Reco Pentung
Kawasan ini ada di ujung timur Jl. Patimura. Dulu di kawasan ini ada sebuah
patung prajurit Cina yang membawa tongkat sehingga orang Kediri menyebutnya
sebagai "Reco Pentung". Patung ini dulunya milik seorang Tionghoa
kaya yang di depan rumahnya ada kolam dan ditengah kolam tersebut ada patung
ini. Patung ini sekarang masih ada walau sudah tidak di tengah kolam lagi
karena kolamnya sudah berubah jadi toko. Patungnya digeser ke belakang toko, di
depan rumah induk yang nampak sekali kekunoannya. Rumah di Jl. Patimura No. 145
ini terakhir kali - yang saya ingat - ditinggali oleh keluarga Bapak Moersijan.
Prapatan Ringinsirah
Kawasan ini sekarang lebih dikenal dengan sebutan "Prapatan Sri Ratu"
karena letaknya persis di timur Pasar Raya Sri Ratu.
Bukan tanpa sebab kawasan itu bernama Ringin Sirah.Karena menurut keyakinan dan tradisi turun temurun warga Kediri,lapangan itu memang terkait erat dengan sebuah kisah tentang <B> sirah </B>alias <B> kepala </B>. Konon,di lapangan itulah,dimakamkan seorang tokoh legendaris Kediri berjuluk <B>Maling Gentiri</B>.Untuk mengetahui riwayat hidup tokoh ini,anda cukup membayangkan sosok Robin Hood dari Inggris
Bukan tanpa sebab kawasan itu bernama Ringin Sirah.Karena menurut keyakinan dan tradisi turun temurun warga Kediri,lapangan itu memang terkait erat dengan sebuah kisah tentang <B> sirah </B>alias <B> kepala </B>. Konon,di lapangan itulah,dimakamkan seorang tokoh legendaris Kediri berjuluk <B>Maling Gentiri</B>.Untuk mengetahui riwayat hidup tokoh ini,anda cukup membayangkan sosok Robin Hood dari Inggris
Prapatan Jam-Jam
Kawasan ini berada di ujung utara Jl. Dhoho yang sekarang lebih sering disebut
sebagai "Perempatan BI". Dulu di tengah perempatan ini ada jam besar
yang menjadi ciri khas perempatan ini, sehingga orang Kediri menyebut kawasan
ini sebagai "Prapatan Jam-Jam".
Prapatan Sumur Bor
Kawasan ini ada di ujung selatan Jl. Dhoho. Di era tahun 60-an di pojok timur
perempatan ini, tepatnya sekarang ada di utara pos polisi lalu lintas, ada
sebuah sumur artesis yang waktu itu digunakan oleh masyarakat disekelilingnya
untuk memenuhi kebutuhan akan air maupun masyarakat yang lalu lalang di Jl.
Dhoho. Apalagi dulu di timur kawasan ini ada pasar induk Kediri yang disebut
Pasar Panjonan (sekarang Jl. Gunung Sari), keberadaan sumur umum ini sangat
membantu. Sumur artesis ini sampai sekarang masih berfungsi dengan baik.
Prapatan NABATIYASA
Di pojokan mau menuju gang Balowarti. Nabatiyasa adalah pabrik minyak kelapa /
pengolah kopra.
Srimulat dan Lokaria pernah manggung di situ, sebelum akhirnya menetap lamanya di pemandian Pagora.
Srimulat dan Lokaria pernah manggung di situ, sebelum akhirnya menetap lamanya di pemandian Pagora.
Kandang Macan
Tidak pernah ada kebun binatang di Kota Kediri apalagi sampai memelihara macan,
namun ada kawasan yang bernama Kandang Macan di Kota Kediri. Tidak jelas
mengapa kawasan ini disebut Kandang Macan, tetapi dulu kawasan ini termasuk
kawasan "slum" di Kota Kediri. Kawasan ini tepatnya ada di Jl.
Ratulangi di selatan Kantor Pegadaian Kediri. Dulu kawasan ini adalah sebuah
lokalisasi PSK liar. Apa karena itu disebut Kandang Macan?
Lemah Geneng
Kawasan ini sebenarnya ada di perbatasan antara Banjaran dan Burengan di Jl.
HOS Cokroaminoto, barat toko Sahabat. Disitu ada sebuah punden yang letaknya
ada disebuah tanah yang konturnya menjulang tinggi di banding tanah-tanah
sekitarnya. Kata "geneng" dalam bahasa Jawa artinya adalah tinggi
atau lebih tinggi. Namun kawasan Lemah Geneng lebih menunjuk ke sebuah gang di
depan punden ini, yaitu kawasan Pakunden Gg II. Kawasan ini pernah
"moncer" tahun 60-an sampai 70-an karena disini adalah lokalisasi PSK
sebelum dipindah ke Semampir.
Sumber Ece
Sebelum jalan Tembus Kaliombo ada, daerah tersebut dulunya adalah rawa-rawa.
Sehingga apabila masyarakat hendak ke Dusun Tirtoudan maka satu-satunya akses
adalah melewati jalan kecil yang menyerong di timur-selatan perempatan
"Baruna" saat ini. Jalan kecil itu melintasi sebuah jembatan,
sekarang belakang agen bus Harapan Jaya, di seputar jembatan itulah ada sebuah
mata air kecil yang disebut "Sumber Ece". Sumber berarti mata air,
sedangkan ece adalah sebutan satuan mata uang rupiah jaman awal-awal
kemerdekaan. Mungkin "Sumber Ece" dimaknai sebagai sumber rejeki.
Pasar Gula
Kota Kediri dulu pernah memiliki sebuah pasar yang khusus menjual gula, baik
gula pasir, gula batu, maupun gula kelapa. Pasar Gula, demikian dulu masyarakat
Kota Kediri menyebut pasar gula dan kawasan di sekelilingnya. Letaknya ada di
selatan perempatan Alun-alun kira-kira 50 meter (Jl. Urip Sumoharjo). Pasar
tersebut pernah direncanakan pindah ke lapangan Setonobetek (sekarang Pasar
Setonobetek) tapi tidak terlaksana. Sekarang Pasar Gula tersebut sudah tidak
ada, tapi sebagian masyarakat Kota Kediri masih menyebut kawasan di selatan
Alun-alun sebagai Pasar Gula.
Asal Mula Desa Setono Gedong
Asal mula Desa Setono Gedong perlu kami ketahui bahwa
desa Setono Gedang ada beberapa cerita menurut ketua takmir Setono Gedong tanah
Kediri. Pertama kali yang menemukan adalah Waliyullah, Syah Sulaiman Syamsudin
al-Wasil (Mbah Wasil)
Mbah Wasil adalah orang arab dari Mekah. Pada waktu itu ia akan dijadikan pemimpin negara setempat, tetapi beliau menolaknya, sebab ia lebih cinta pada Allah SWT. Lalu ia mengasingkan diri atau hijrah ke Indonesia, tepatnya di Kediri Desa Setono Gedong (Astono Gedong).
Alhamdulillah selamat dan menetap di desa Setono Gedong. Berpuluh-puluh tahun dan pada waktu itu Kediri masih hutan belantara. Mbah Wasil punya pengikut-pengikut atau santri-santri yang kesehariannya diajak mengaji bersama.
Dalam kisahnya, Mbah wasil hendak membangun masjid dalam waktu satu malam, tetapi disaat dini hari terdengar suara wanita yang memukul lesung menumbuk padi. Dan rencana Mbah wasil urung terselesaikan. Hasilnya adalh hanya pondasi yang sampai saat ini masih ada.
Kurang lebih tahun 1897 (seratus tahun yang lalu) masjid yang belun jadi itu pernah dijadikan tempat ibadah penduduk setempat. Dan pada tahun 1967 oleh takmir, depannya masjid dibangun masjid yang diberi nama Masjid Aulia’ Setono Gedong.
Konon saat penggalian pondasi masjid Aulia’ ditemukan menara berukir relief Garuda, dan ternyata gambar tersebut akhirya menjadi lambang negara kita.
Pada tahun 1967 takmir mensertifikatkan tanah negara tersebut untuk wakaf masjid hingga sekarang.
Mbah Wasil adalah orang arab dari Mekah. Pada waktu itu ia akan dijadikan pemimpin negara setempat, tetapi beliau menolaknya, sebab ia lebih cinta pada Allah SWT. Lalu ia mengasingkan diri atau hijrah ke Indonesia, tepatnya di Kediri Desa Setono Gedong (Astono Gedong).
Alhamdulillah selamat dan menetap di desa Setono Gedong. Berpuluh-puluh tahun dan pada waktu itu Kediri masih hutan belantara. Mbah Wasil punya pengikut-pengikut atau santri-santri yang kesehariannya diajak mengaji bersama.
Dalam kisahnya, Mbah wasil hendak membangun masjid dalam waktu satu malam, tetapi disaat dini hari terdengar suara wanita yang memukul lesung menumbuk padi. Dan rencana Mbah wasil urung terselesaikan. Hasilnya adalh hanya pondasi yang sampai saat ini masih ada.
Kurang lebih tahun 1897 (seratus tahun yang lalu) masjid yang belun jadi itu pernah dijadikan tempat ibadah penduduk setempat. Dan pada tahun 1967 oleh takmir, depannya masjid dibangun masjid yang diberi nama Masjid Aulia’ Setono Gedong.
Konon saat penggalian pondasi masjid Aulia’ ditemukan menara berukir relief Garuda, dan ternyata gambar tersebut akhirya menjadi lambang negara kita.
Pada tahun 1967 takmir mensertifikatkan tanah negara tersebut untuk wakaf masjid hingga sekarang.
Lo Jemb*t
Tempat yang sekarang ini sudah mulai luntur di ingatan orang Kediri. Padahal di
tempat inilah tonggak sejarah masuknya investasi asing ke Kediri.
Di sana dulu memang banyak pohon Lo yang akar anginnya menjulur sampai ke tanah dan kali brantas. Kalau semampir memang ada kisah mulut ke mulut kalau waktu pembantaian pasukan Jayakatwang dulu banyak mayat yang semampir di tikungan Kali itu. Selain itu para pendatang dulu, sebelum masuk wilayah Bandar, banyak yang menjemur pakaian sambil mengaso. Lalu tentu saja muncul fenomena pelacuran. jadi Lo 'Jemb' tadi memang menyejarah begitu lama.
Arti lain, merupakan slang / penafsiran kata Jeng Bo atau Jim Bun atau Lauw Jian Bao. Jadi periodisasi penamaannya paska Demak.
Di sana dulu memang banyak pohon Lo yang akar anginnya menjulur sampai ke tanah dan kali brantas. Kalau semampir memang ada kisah mulut ke mulut kalau waktu pembantaian pasukan Jayakatwang dulu banyak mayat yang semampir di tikungan Kali itu. Selain itu para pendatang dulu, sebelum masuk wilayah Bandar, banyak yang menjemur pakaian sambil mengaso. Lalu tentu saja muncul fenomena pelacuran. jadi Lo 'Jemb' tadi memang menyejarah begitu lama.
Arti lain, merupakan slang / penafsiran kata Jeng Bo atau Jim Bun atau Lauw Jian Bao. Jadi periodisasi penamaannya paska Demak.
Jong Biru
dulu tempat berlabuh perahu tartar/mongol yg dinamakan jung berwarna biru.
Lokasinya berada di sebelah selatan jembatan Mrican. Artinya tentara yang
kulitnya biru ke ungu2an-pasukan Raja Kelana Swandana dari India yang juga mendarat
disini untuk melamar puteri Kediri.Jadi putri Kediri itu cantiknya tersohor
sampai dipelosok manca negara termasuk raja jin pun terpesona.
LEMBU SURO waktu melamar putri Kediri diuji kesaktiannya membuatkan sumur dari atas Gn.Kelud dan dalam waktu semalam harus selesai. Karena dia sakti maka menjelang subuh pekerjaan itu hampir selesai-untuk menggagalkannya maka rakyat Kediri memukul-mukul lesung agar hari sudah dikira siang. Lembu Suro marah lalu mengkutuk perbuatan rakyat Kediri & sekitarnya-->"Kediri jadi kali [tiap tahun dulu Kediri selalu banjir]. Blitar jadi latar [kota blitar rata tertimbun pasir letusan gn kelud]. Tulungagung jadi kedung/kolam [juga banjir]"
LEMBU SURO waktu melamar putri Kediri diuji kesaktiannya membuatkan sumur dari atas Gn.Kelud dan dalam waktu semalam harus selesai. Karena dia sakti maka menjelang subuh pekerjaan itu hampir selesai-untuk menggagalkannya maka rakyat Kediri memukul-mukul lesung agar hari sudah dikira siang. Lembu Suro marah lalu mengkutuk perbuatan rakyat Kediri & sekitarnya-->"Kediri jadi kali [tiap tahun dulu Kediri selalu banjir]. Blitar jadi latar [kota blitar rata tertimbun pasir letusan gn kelud]. Tulungagung jadi kedung/kolam [juga banjir]"
PROLIMAN
Simpang lima (5) di jl.Soekarno-Hatta, arah ke timur menuju desa gurah
Nama Desa
Pocanan (nama desa)
Konon, dulu wilayah itu milik Cina kaya bernama Po Cang An. tanah persil yang
disewa-sewakan. Periodisasinya jauh dari jaman Kediri kuno, tentu saja.
Arti lain, katanya di wilayah itu dulu banyak pohon Pucang.
Arti lain, katanya di wilayah itu dulu banyak pohon Pucang.
Menadon
Daerah di belakang Brigif yang dulu letaknya di jl. Brawijaya.
Blitaran
Di seberang GNI atau Warung Marhen. Nah kalau sekitar perempatan itu umumnya
orang Jombang dan Mojowarno. Mereka Santri dan pembuat sepatu atau Jok Mobil
hebat.
Donayan
Berasal dari kata Donoyo. Mendapat tambahan an menjadi Donayan yang artinya
wilayah Donoyo atau Rumah Donoyo.
Pakelan
Berasal dari kata Pekel (kuat) karena umumnya, dulu, di tempat ini dihuni para
pekerja kasar.
Banjaran
Di satu lokasi desa ini dulu ada Banjar besar tempat berkumpul masyarakat
(hindu) dan berakulisasi diri.
Pandean
Di wilayah ini dulu banyak bermukin para pande besi. pembuat senjata, cangkul,
dll.
Balowarti
Kemungkinan dulunya wilayah kedaton / tempat tinggal Bupati atau Patih.
Dandangan
Kuat dugaan di tempat dulu ini banyak nayaga (pemain gamelan) atau (waranggono
(penanyi) yang suka menyanyi (dandangan). Di antara Balowari dan Dandangan ini
dulu banyak ditemukan arca kuno. di belakang SMP 1 ada Balong yang dianggap
wingit. Dulu di sana ada arca pendeta dan kodok.
Sukorame
Yakni desa ke arah selomangleng sesudah kali kedak belok kanan itu ada
bangunan/pagar punden terbuat dari bata, karena perekatnya bukan
plesteran/mungkin nira atau putih telur jadi seolah-olah botonya itu lengket,
oleh sebab itu daerah tsb disebut daerah boto-lengket (batanya semacam menara
di Kudus).
Dulu orang Sukorame umumnya pembuat tenun sarung. Motifnya Gringsingan. Kuat dugaanku, daerah itu memang Kediri kuno. Setidaknya yang masih tersisa, bahkan saat jaman Islam. Bandar dan Sukorame memiliki tradisi tenun yang unik, yang di Jawa sudah tidak berkembang.
Dulu orang Sukorame umumnya pembuat tenun sarung. Motifnya Gringsingan. Kuat dugaanku, daerah itu memang Kediri kuno. Setidaknya yang masih tersisa, bahkan saat jaman Islam. Bandar dan Sukorame memiliki tradisi tenun yang unik, yang di Jawa sudah tidak berkembang.
JAGALAN
konon dulu ada tempat penjagalan hewan di desa ini. tapi, sampai berapa tahun
lalu, tahun 90-an, aku justru mendapati tempat penjagalan hewannya (babi) di desa
seberangnya: Kemasan. mungkin tempat jagal babi itu masih ada sekarang.
KEMASAN
dulu para pande emas (kemasan) konon banyak bermukim di sini. sekitar awal
80-an, aku masih mendapati seorang (tinggal seorang) pande emas di Kemasan.
rumahnya agak di pojok/hook jalan sriwijaya dan panglima polim, pas seberangnya
kantor desa Jagalan dulu.
BANDAR LOR & BANDAR KIDUL
dulu tempat kapal2 berlabuh di kerajaan Kediri pada sungai BRANTAS yg besar dan
arusnya deras bisa menghanyutkan ternak & rumah kalau banjir.
DESA PUTIH
adalah tempat tentara cina yang berkulit putih mendarat untuk melamar puteri
Kediri. Tempatnya sebelah timurnya desa Mrican sebelah utara GG sebagian jadi
perumahan Putih Permai.
WONO CATUR
tempat nanggala praja kerajaan Kediri berunding. Wono Catur tempatnya kantor
Kab Kediri ke utara jurusan ke Pamenang [petilasan Joyoboyo] kira2 jarak 3 km
ke arah Timur Laut.
GURAH
Cerita yang berkaitan dengan Petilasan Calon Arang.
GEDHANG GEPENG
tempat pria iseng yang suka menggoda wanita,tempatnya dulu di desa Tinalan
timur bagian selatan-ditepi jalan raya dekat terminal lama ke Barat.
KUWAK
lengkapnya sumber /pemandian Tirtoyoso sekarang.Dulu tempat Sultan Ageng
Tirtoyoso beristirahat dari perjalanan jauh dan beristirahat.Karena haus maka
di kuwak lah tanah keras didepannya dan keluarlah sumber air yang
deras.Tempatnya disebelah utara stadion Brawijaya.
PAGGORA
pemandian PAGGORA ,dulu bangunan prestise kota Kdr yg akan membangun stadion
namun urung karena tak ada dana[sekitar th 1960], meskipun melibatkan
kebersamaan masyarakat dan warga kota.Nama PAGGORA singkatan dari PAnitia
Gotongroyong Gedung Olah Raga.
Sekian sob. Itulah sepenggal tempat tempat bersejarah dikota saya, kota kediri :).
Cintai sejarah bangsa sob!! :)
5 komentar
ternyata banyak juga ya mas tempat-tempat bersejarah di kota kediri, jadi makin tau saya tentang kediri setelah membaca artikel diatas
Balasiya mas :) kota ane sebenernya emang bersejarah :)
BalasMantap :thumbup
Balashehe y puya template nongol :D :malu
Balas#codes {
Balasborder: medium none;
width: 98%;
height: 150px;
margin: 10px auto;
display: block;
background-color: #1ABC9C;
padding: 5px;
font-size: 12px;
font-family: Consolas,"Andale Mono WT","Andale Mono","Lucida Console","Lucida Sans Typewriter","DejaVu Sans Mono","Bitstream Vera Sans Mono","Liberation Mono","Nimbus Mono L",Monaco,"Courier New",Courier,monospace;
}
✔ Berkomentarlah Dengan Baik dan Sopan.
✔ Mohon Tinggalkan Komentar Sesuai Artikel di Atas.
✘ Dilarang Memasukkan Link Hidup Pada Saat Berkomentar.
✘ Komentar yang bersifat spam, sara dan ancaman akan langsung di hapus.