Jakhaback

Lebih dari prestasi, jadilah inspirasi!

Efek Samping Onani / Masturbasi Bagi Kesehatan Pria

Efek Samping Onani / Masturbasi Bagi Kesehatan Pria - Biasanya usia masih muda, perilaku itu terjadi secara alamiah. Tidak disadari bahwa itu termasuk masturbasi atau onani. Karena merasa nikmat, masturbasi diulang lagi. Pada remaja muda yang memiliki banyak waktu sendirian tanpa aktivitas, masturbasi biasanya sering diulang. Sampai satu waktu ada informasi bahwa masturbasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya disfungsi ereksi, sulit punya anak ataupun masturbasi adalah dosa, lalu berusaha menyetop masturbasi.

Masturbasi atau Onani pasti memiliki dampak baik itu positif maupun negatif namun kecendrungan dari dampak tersebut adalah negatif berikut dampak  atau yang efek ketika terlalu sering Onani atau Masturbasi . 99% remaja laki-laki di dunia ini pada umumnya pasti sudah pernah melakukan masturbasi / onani, biasanya dilakukan antara umur 17 s.d 20 tahun. Banyak pandangan yang mengungkapkan 'kebiasaan' ini normal, dan tak jarang yang mengatakan ini tidak baik.





Jika dilihat dari sisi seksologi, hal ini adalah 'biasa' karena dorongan hormon testosteron sedang aktifnya pada umur 17 s.d 20 tahun. Jika dilihat dari sisi norma manusia dan agama, sudah pasti dilarang. Jadi, mana yang benar?
Saya akan mengajak anda untuk menelaah lebih jauh kebaikan dan keburukan dari masturbasi / onani bagi para remaja laki-laki.


 Dikutip dari AskMen, masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dampaknya adalah produksi hormon-hormon dan senyawa kimia seks meningkat teramasuk asetilkolin, dopamin dan serotonin.

Ketidakseimbangan kimiawi yang terjadi akibat hobi masturbasi yang terlalu sering bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan antara lain sebagai berikut:


1. Impotensi
Gangguan pada saraf parasimpatik bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual. Akibatnya kemampuan ereksi melemah, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu bisa menyebabkan impotensi yakni gangguan seksual yang menyebabkan penis tidak bisa berdiri sama sekali.

2. Kebocoran katup air mani
Bukan hanya ereksi saja yang terpengaruh oleh kerusakan saraf, kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat juga terganggu. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas.

3. Kebotakan
Dampak lain dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi jika terlalu sering masturbasi adalah kerontokan rambut. Jika tidak diatasi, lama-kelamaan akan memicu kebotakan atau penipisan rambut pada pria.

4. Nyeri punggung dan selangkangan
Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet.

5. Rasa letih sepanjang hari
Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari.

Apabila tidak mampumenyeimbangkan antara hasrat dan kebutuhan pribadi, masturbasi kompulsif dapat membawa dampak negatif pada pekerjaan, harga diri, hubungan dengan pasangan, keuangan, hingga hubungan sosial.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »

✔ Berkomentarlah Dengan Baik dan Sopan.
✔ Mohon Tinggalkan Komentar Sesuai Artikel di Atas.
✘ Dilarang Memasukkan Link Hidup Pada Saat Berkomentar.
✘ Komentar yang bersifat spam, sara dan ancaman akan langsung di hapus.

 
Copyright © 2015 Jakhaback - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top